Country Director GIZ Indonesia dan ASEAN Mulakan Penanaman Cendana di Arboretrum Tahura Kapopo

Palu21 Dilihat
iklan

PALU.PIJARSULTENG.ID,- Upaya pelestarian keanekaragaman hayati di Sulawesi Tengah mendapat momentum baru dengan dimulainya pembangunan Arboretum di Taman Hutan Raya (Tahura) Kapopo.

Kegiatan kick off ini ditandai secara simbolis dengan penanaman pohon cendana (Santalum album) oleh Hans Ludwig Bruns ,Country Director GIZ Indonesia dan ASEAN didampingi Muhammad Neng Kepala Dinas Kehutanan Sulteng dan Edy Sitorus Kepala Tahura Kapopo dan Urib dari Perwakilan ROA.

Muhammad Neng mengatakan rasa syukur dan terimakasih atas kunjungan rombongan dari GIZ ke Tahura Kapopo dan dapat merasakan nuansa dan energi yang ada sebagai salah satu kawasan wisata yang masih perlu dibenahi sehingga dapat meningkatkan minat dan kunjungan ke obyek wisata konservasi.

“Upaya untuk mengatasi tantangan itu dibutuhkan kolaborasi para pihak dari berbagai aktor baik dari pemerintah, swasta,akademisi, media maupun masyarakat. Actor-aktor ini diharapkan dapat bekerjasama dan bahu membahu dalam mengoptimalkan peran dan fungsi Tahura Kapopo,”Pinta Kadis Kehutanan Sulteng.

Ia mengatakan dukungan GIZ melalui Forclime di Tahura Kapopo berupa pengembangan sumberdaya manusia, penyusunan perencanaan strategis jangka panjang dan melalui SOLUSI telah mengambil peran dalam mendukung pengembangan Tahura melalui kolaborasi UPT Tahura Kapopo dan Relawan untuk Orang dan Alam (ROA) atas dukungan Yayasan Kehati, Konsorsium GIZ

“Dukungan untuk Tahura Kapopo merupakan satu contoh bentuk implementasi yang ditujukan untuk mendukung kelestarian hutan dan sebagai salah satu bentuk dalam mendukung upaya mitigasi dan adaptasi terhadap risiko perubahan iklim dengan tetap memperhatikan kesejahteraan masyarakat”Ujar Muhammad Neng.

Sementara itu, Urib Koordinator Program ROA mengatakan penanaman cendana seluas dua hektar di arboretum merupakan bagian dari strategi untuk konservasi spesies endemik dan langka di kawasan Tahura Kapopo dan sekitarnya. Cendana adalah simbol keberlanjutan.

“Penanaman pohon cendana dipilih sebagai langkah awal karena pohon ini memiliki nilai ekologis, budaya, dan ekonomi yang tinggi, namun populasinya terus menurun.Dengan menanamnya hari ini, kita menanam harapan untuk generasi mendatang,” ujar Urib.

Ditambahkan pula, Arboretum Tahura Kapopo nantinya akan menjadi ruang edukasi terbuka yang tidak hanya menampung berbagai jenis flora khas Sulawesi, tetapi juga berfungsi sebagai pusat penelitian, konservasi, dan wisata berbasis alam.

Sebelum penanaman pohon, rangkaian kegiatan kick off juga meliputi dialog interaktif tentang peran masyarakat dalam pengelolaan hutan lestari dari desa-desa penyangga Tahura dan para pihak lainnya. Kegiatan tersebut juga dihadiri Florian Moder Koordinator Kluster Resilient Nature GIZ Indonesia, Yuliana Wulan Program Manager GIZ SOLUSI, Jonas Dallinger Implementation Manager GIZ SASCI+ dan beberapa Kepala Pengelolaan Hutan (KPH) di Sulteng.***

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *