Kapolres Parimo, Apresiasi pada PD FPK Parimo atas Audensinya ke Polres

Parigi23 Dilihat
iklan

PARIMO. PIJARSULTENG.ID,- Pengurus Daerah Front/Forum Pemuda Kaili (PD FPK) Kabupaten Parigi Moutong (Parimo) Sulawesi Tengah (Sulteng) melakukan kunjungan audensi ke Polres Parimo, di sambut baik oleh Kapolres AKBP Hendarawan Agustian Nugraha bersama jajarannya.

Pertemuan audensi tersebut berlangsung di aula pertemuan Polres Parigi Moutong (Parimo) Rabu, (9/7/2025).

Kali ini, Kapolres Hendrawan, menyampaikan apresiasi yang setinggi-tinggi pada PD FPK Parimo, telah meluangkan waktunya untuk datang langsung berkunjung ke kantor Polres.

“Terimakasih banyak kami ucapkan pada pak ketua FPK Parimo dan personilnya sudah datang di kantor ini,” ungkapnya.

Hendrawan uga mengatakan, peran serta masyarakat dan ormas sangatlah dibutuhkan demi terciptanya kamptipmas diwilayah hukum Kabupaten Parimo

“Tentunya kerja sama yang baik antara pihak kepolisian dan seluruh elemen masyarakat, merupakan hal penting untuk terwujudnya rasa aman dan nyaman,” tuturnya.

Sementara itu ketua PD FPK Parimo, Arifin Lamalindu menuturkan bahwa, maksud kedatangan pihaknya beserta jajarannya adalah bagian dari langkah awal dalam menyatukan presepsi dan padangan dengan kepolisian terkait program – program kerja FPK kedepannya.

“Jadi kedatangan kami kepolres ini, merupakan bagian dari perintah organisasi untuk menjalin hubungan kerja sama demi kepentingan bersama pula,” ujar Arifin yang merupakan salah satu tokoh pemekaran Parimo

Selanjutnya ia menagatakan, FPK memiliki moto dalam bahasa daerah kaili “Anu makamburaka rapasiromu, salam mosipeili, jagai ngata” artinya yang terhabur mari kita satukan, kemudian kita saling atau peduli melihat antara satu dengan yang lainnya serta mari kita jaga daerah ini secara bersama-sama.

“Dengan semboyan tersebut kami memahi bahwa hal ini bisa menjadikan kekuatan bersama dalam menjaga keutuhan daerah ini,” tutrnya.

Selain itu ia menjelaskan pula, terkait ada lima suku yang menjadi tita raja dikalah itu, yang diundang langsung mendiami kota Parigi diantarannya suku Kaili Tara, Gorontalo, Minahasa, Bugis, Bali dan Jawa.

“Jadi kelima suku tersebut masing – masing mendiami tempat sakarang ini, suku Gorontalo ditempatkan di Kelurahan Bantaya, Minahas di Kelurahan Maesa, Bugis di Kelurahan Maesa pantai, Bali di Desa Martasari dan Jawa di Desa Sausu Trans,” sebutnya.

Ia menambahkan, berdasarkan data dan informasi terkini bahwa Parigi Moutong, saat ini telah di diami oleh sekitar kurang lebih 21 suku yang selalu hidup rukun dan damai.

“Alhamdulillah dengan kejadian konflik terbesar di Kabupaten Poso 26 tahun yang silam, Parigi Moutong tidak terkontamimasi dan mampu menjaga kerukunan hingga saat ini,” pungkasnya.***

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *