SRMP 22 Sigi jadi Rintisan Pertama Sekolah Rakyat di Sulteng yang Melaksanakan MPLS

Sigi155 Dilihat
iklan

SIGi. PIJARSULTENG. ID, – Kementerian Sosial serentak membuka kegiatan Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS) Sekolah Rakyat di 63 dari 100 titik tersebar di seluruh Indonesia, Senin (14/7/2025).

Baca JugaMenteri Nusron Wahid Nyatakan Dukujganjya Terhadap Pembangunan Sekolah Rakyat

Kegiatan pembukaan nasional ini dipusatkan di Sekolah Rakyat Menengah Pertama (SRMP) 10 Kabupaten Bogor, yang berlokasi di Sentra Terpadu Inten Soewono (STIS), Cibinong, Jawa Barat dan disaksikan secara daring oleh peserta dari titik-titik Sekolah Rakyat lainnya di seluruh Indonesia.

Sementara di Sulawesi Tengah ( Sulteng) menjadi rintisan Sekolah Rakyat Menengah Pertama (SRMP) 22 Sigi, melaksanakan MPLS hari ini (Kemarin.Red) berlokasi di lingkungan Sentra Nipotowe Palu, (14/7/2025).

Baca JugaKemensos RI bersama KemenPU Turun Tinjau Proses Renovasi SR di Sentra Nipotowe. Setiap Tahapan Pembangunan Jaga Aspek Aksebilitas 

Sekolah ini merupakan bagian dari pelaksanaan Tahap I Sekolah Rakyat yang dirintis oleh Kementerian Sosial untuk menjangkau anak-anak dari keluarga miskin dan miskin ekstrem, sebagaimana ditetapkan dalam Data Tunggal Sosial Ekonomi Nasional (DTSEN) di Sulteng

Sekolah Rakyat (SR) merupakan gagasan Presiden Prabowo Subianto sebagai strategi untuk memutus rantai kemiskinan. Presiden percaya bahwa pendidikan adalah kuncinya.

SR ini, merupakan pendidikan inklusif yang membuka pintu bagi anak-anak dari keluarga miskin dan miskin ekstrim agar mendapatkan pendidikan yang berkualitas guna membangun masa depan yang lebih baik. Tidak boleh ada yang tertinggal dalam pembangunan.

Pasalnya selama ini anak-anak tersebut hidup dalam berbagai keterbatasan, maka mereka perlu mendapatkan perlakuan istimewa untuk memastikan pada akhirnya mereka memiliki akses kehidupan yang setara.

Berlandaskan Instruksi Presiden Nomor 8 Tahun 2025, Sekolah Rakyat dibangun dengan sistem pendidikan berasrama yang menyediakan pengasuhan penuh. Fasilitas Sekolah Rakyat meliputi asrama yang layak bagi siswa dan guru, ruang kelas, laboratorium, serta dukungan teknologi pembelajaran digital. Penyelenggaraan program dikoordinasikan oleh satuan tugas lintas kementerian yang bekerja secara terpadu dimana Kementerian Sosial ditetapkan sebagai penanggung jawab operasional utama.

Dalam sambutannya, Menteri Sosial Saifullah Yusuf yang dikenal sebagai Gus Ipul menyampaikan bahwa Sekolah Rakyat bukan hanya memberikan akses pendidikan, tetapi juga membangun karakter dan harapan baru bagi anak-anak yang sebelumnya terpinggirkan.

“Sekolah Rakyat mengedepankan kesetaraan, bukan kesenjangan; menumbuhkan solidaritas, bukan kompetisi yang timpang,” ujar Gus Ipul.

Ia juga menegaskan bahwa pendaftaran Sekolah Rakyat tidak melalui seleksi akademik. Siswa yang diterima adalah mereka yang teridentifikasi dari kelompok miskin. Seluruh siswa sekolah rakyat mendapatkan pemeriksaan kesehatan menyeluruh, termasuk kesehatan umum, gigi, mata, jantung, dan pemeriksaan berbasis teknologi mutakhir seperti DNA test dan analisis AI untuk memetakan potensi dasar siswa.

“Kami bekerja sama dengan TNI /POLRI untuk membentuk kebiasaan hidup sehat, disiplin, serta penguatan literasi dan karakter. Siswa sekolah rakyat tinggal di asrama, di lingkungan yang layak, bersih dan nyaman dengan fasilitas yang lengkap, mendapat seragam sekolah, jas almamater, seragam sekolah harian, PDL pramuka, batik, baju olahraga, baju laboratorium dan piyama, semuanya ada 8 set. Makan tiga kali sehari, snack dua kali sehari dilengkapi dengan standar gizi yang memadai” jelasnya

Lebih lanjut, Gus Ipul menjelaskan bahwa perlengkapan sekolah secara simbolis akan dibagikan kepada seluruh siswa. Selain itu, siswa juga akan mendapat dukungan pembelajaran digital, papan tulis digital dan masing -masing siswa mendapatkan laptop sebagai media pembelajaran. Guru-guru dan tenaga kependidikan dibekali dengan manajemen sekolah berbasis digital, termasuk laptop pribadi dan akses ke papan tulis digital di kelas. Guru dan tenaga kependidikan juga dilatih dengan sistem manajemen sekolah berbasis teknologi.

Di titik pelaksanaan SRMP 22 Sigi, Kepala Sentra Nipotowe Palu, Diah Rini Lesmawati, turut memberikan penguatan kepada para orang tua siswa agar merasa tenang dan percaya bahwa anak-anak mereka diasuh dengan baik.

“Kami memastikan ada wali asrama, wali asuh, klinik kesehatan, serta tenaga medis di lingkungan sekolah. Sekolah Rakyat bukan sekadar tempat belajar, tapi tempat anak-anak kami dibentuk untuk percaya diri, berani tampil, dan mampu bersaing secara setara,” ungkapnya.

Diah juga mengajak orang tua untuk mendukung proses adaptasi anak-anak selama tinggal di asrama.

“Sebelumnya mungkin mereka minder, tak berani bicara, malu tampil. Sekarang mereka diberi tempat untuk bersinar,” imbuhnya.

Beberapa orang tua siswa SRMP 22 Sigi turut menyampaikan rasa syukur dan haru atas kesempatan ini. Puwartini, ibu dari Muhammad Akbar, menyatakan kegembiraannya, “Kami sangat terbantu. Pelayanannya luar biasa.” ujarnya tak kuasa menahan air mata.

Hal yang sqna, Fitrianti, ibu dari Muhammad Alfathir, juga mengungkapkan.

“Saya hanya ibu rumah tangga, suami saya sopir dengan penghasilan tidak tetap. Sekolah Rakyat ini sangat membantu. Saya berpesan kepada anak saya agar sekolah dengan sungguh-sungguh dan kelak bisa mengangkat derajat orang tuanya. Terima kasih, Pak Prabowo.” ujarnya terharu.

Pelaksanaan MPLS di semua titik lokasi sekolah rakyat rintisan menjadi pertanda dimulainya pembelajaran Tahun Ajaran 2025/2026 di Sekolah Rakyat yang dirintis sejak enam bulan lalu, dan dalam waktu dekat akan diresmikan secara nasional oleh Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto.***

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *