Bupati Parimo Ajak Semua Pihak Peduli Mangrove, 2.000 Bibit Ditanam di Pantai Marina

Sigi26 Dilihat
iklan

PARIMO, PIJARSULTENG. ID, — Pemerintah Kabupaten Parigi Moutong mengajak seluruh elemen masyarakat untuk peduli terhadap pelestarian ekosistem mangrove yang semakin terancam. Ajakan ini disampaikan Aswini Dimple mewakili Bupati Parigi Moutong dalam peringatan Hari Mangrove Sedunia di Desa Oncone Raya, Kecamatan Tinombo Selatan, Sabtu (27/7/2025).

“Ekosistem mangrove memiliki peran sangat vital dalam menjaga keseimbangan alam, mulai dari melindungi pesisir dari abrasi, menjadi habitat biota laut, hingga menyerap karbon dalam menghadapi perubahan iklim,” ujar Aswini dalam sambutannya.

Ia menekankan, pelestarian mangrove tidak bisa hanya bergantung pada pemerintah. Dibutuhkan kolaborasi semua pihak, termasuk pelajar, nelayan, petani, komunitas lokal, hingga sektor swasta.

“Dengan semangat gotong royong dan kepedulian bersama, kita dapat mewariskan lingkungan yang lebih baik kepada generasi mendatang,” tambahnya.

Pemerintah daerah, lanjutnya, berkomitmen mendorong program pelestarian lingkungan secara berkelanjutan, termasuk rehabilitasi kawasan mangrove yang rusak.

Peringatan Hari Mangrove Sedunia di Oncone Raya juga diisi dengan aksi penanaman bibit mangrove di kawasan Pantai Marina. Rifai, Ketua Kelompok Pemuda Peduli Mangrove, menyebut pihaknya menyiapkan 2.000 bibit untuk ditanam bersama peserta kegiatan.

“Kami mengundang pelajar se-Kecamatan Tinombo Selatan, pemerintah desa, serta komunitas pemuda untuk belajar sekaligus praktik menanam langsung di lokasi,” kata Rifai.

Kegiatan ini diinisiasi oleh Karang Taruna dan Kelompok Pemuda Peduli Mangrove bersama Relawan untuk Orang dan Alam (ROA), dengan dukungan Yayasan KEHATI melalui program SOLUSI—Solusi Pengelolaan Lanskap Darat dan Laut Terpadu di Indonesia. Program ini merupakan kerja sama BAPPENAS dan Pemerintah Jerman melalui Inisiatif Iklim Internasional (IKI).

Program SOLUSI bertujuan menangani degradasi lahan dan laut, serta meningkatkan ketahanan ekosistem dan mata pencaharian masyarakat di tengah ancaman perubahan iklim.***

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *