PARIMO, PIJARSULTENG.ID– Dampak Keterlambatan Pekerjaan rehabilitasi dan rekonstruksi (rehab rekon) hingga deadline penyelesaian pada Juni 2024 tak kunjung selesai. Membuat para tukang belum dibayarkan hasil keringatnya sehingga dalam waktu dekat jika belum ada niat baik dari rekanan dari PT Andica Parsaktian Abadi bakal dilaporkan ke Polda
“Kami sudah melaksanakan pembangunan di proyek ini sudah hampir dua tahun tapi hasil keringat tukang belum dibayarkan, ” jelas salah seorang pekerja Rehab Rekon tersebut.
Adapun pekerjaan Rehab Rekon di Wilayah Sulteng III yang tersebar di Kabupaten Parigi Moutong ( PARIMO), kabupaten Donggala dan Kota Palu adalah pembangunan gedung sekolah di 10 titik antara lain berada di Kabupaten Parimo itu sekolah di Desa Petapa, Binangga, Kota Palu itu ada di Kelurahan Tipo tepatnya di Dusun Salena, dan Di Kelurahan Silae itu berada di Perumnas dan gedung sekolah Inp Balaroa sedang yang terdapat di Kabupaten Donggala itu Sekolah SMP2 Labuan, SDN 10 Labuan, SDN 7 Tobata, SDN 12 Tantovea.
Pembangunan gedung sekolah ini menggunakan pagu anggaran Tahun 2023 Kementerian PUPR melalui Balai Prasarana Permukiman Wilayah (BPPW) Sulteng menggunakan dana APBN dimenangkan PT. Andica Parsaktian Abadi dengan pagu anggaran 34 Miliar lebih, masa kontrak kerja 330hari kalender sejak 2023.
Pembangunan Sekolah ini sebenarnya menggunakan konsep Risha gedung ramah gempa namun kenyataannya di lapangan berubah menjadi gedung Konvensional.
Katanya pembangunan itu sudah dirubah jastek nya sudah ada sehingga pembangunan gedung itu menggunakan konsep Konvensional
” Ini bisa dianggap gagal perencanaan jadi jangan heran proyek ini pembangunan agak keteteran membuat pekerja pun terzalimi karena sudah setahun belum kunjung dibayar kan hasil keringatnya, ” Salah satu pengamat konstruksi yang tak ingin disebutkan namanya.
Dalam pantauan media sampai saat ini jendela, pintu dan paving blok belum terpasang.
Seperti halnya proyek pembangunan di SDN Petapa Kecamatan Parigi Tengah yang tidak kunjung rampung, kondisi tersebut mengakibatkan kegiatan belajar mengajar terganggu.
Sementara Kepala Sekolah Dasar (SD) Petapa Erni S.Pd mengungkapkan memasuki tahun ajaran baru untuk sementara memakai beberapa gedung bangunan yang belum selesai di kerjakan oleh pihak kontraktor.
“Jadi sebelum libur kemarin, kami sudah koordinasi kepada pekerja di lokasi untuk tahun ajaran baru nanti kami akan pakai guna proses pembelajaran. Meski sebagian banyak siswa hanya melantai. Adapun mengenai keamanan dan kebersihan bangunan itu, kita bertanggung jawab,” kata Erni saat di konfirmasi beberapa waktu lalu.
Lanjut Kepsek lagi , untuk pembangunan tersebut tidak di lengkapi dengan mobiler meja dan kursi, dimana pihaknya masih mengunakan sebagian sisa meja dan kursi lama yang di perbaiki kembali.
” Kami berharap agar pekerjaan tersebut secepatnya di tuntaskan, mengingat kegiatan belajar mengajar sudah mulai kembali. Karena dalam kurun waktu selama satu tahun lebih kita melaksanakan pembelajaran di rumah rumah maupun di tempat ibadah” harapnya
Sementara dari sisi kebutuhan akan sanitasi air bersih. ” Kita butuhkan air bersih berharap pembangunan WC juga dapat diselesaikan agar dapat digunakan baik siswa maupun para tenaga pendidik.” harapnya.
Saat dikonfirmasi pelaksana pembangunan Rehab Rekon tersebut SH Simatupang mengatakan untuk pekerjaan jendela dan pintu dalam waktu dekat akan dikerjakan, selain itu dalam item pekerjaan WC untuk sumur bor di tiadakan diupayakan pekerjaan itu bakal dirampungkan dalam dekat ini sebab masa kontraknya diperpanjang dengan keluarnya addendum yang diberikan pihak PPK Balai BPPW proyek ini, Ramon berdalih agar pembangunan yang dikerjakan pihak rekanan itu diminta mengerjakan secepatnya saat ini tinggal merampungkan kusen pintu, jendela
Karena pekerjaan saat ini masuk Addendum dengan target waktu yang diberikan sampai pertengahan bulan Agustus,” sebutnya.(yun)