PARIMO. PIJAR SULTENG. COM- Sebuah desa kecil yang terletak di Wilayah Desa Tompo, tengah menghadapi kendala dalam pembangunan balai kemasyarakatan.
Proyek yang dianggarkan sebesar Rp150 juta dari dana desa (DD) tahun 2024 itu mengalami keterlambatan pelaksanaan.
Warga setempat mulai berkomentar menyebabkan lambatnya kemajuan pembangunan yang dinilai penting untuk kegiatan sosial dan pemerintahan desa.
Pembangunan balai kemasyarakatan ini diselenggarakan mulai pada bulan Juli 2024 dan berakhir selesai bulan November 2024. Namun, hingga sampai bulan Desember 2024, progresnya baru mencapai sekitar 40 persen. Kondisi ini memicu kekecewaan warga, yang berharap balai tersebut bisa digunakan untuk berbagai keperluan, seperti rapat desa, kegiatan pelatihan,
Kepala Desa Tompo, Ihwan, mengungkapkan bahwa keterlambatan terjadi akibat beberapa faktor, salah satunya adalah ribet pencairan di bank, saat ditemui pada Rabu, (11/12/2024).
Namun, beberapa warga menilai bahwa proyek manajemen kurang maksimal pasalnya antara pihak pelaksana dan pihak pemerintah desa tidak salin sejalan. Otomatis mempengaruhi pembangunan gedung ini.
” Kami lihat koordinasi antara pihak pelaksana dan pemerintah desa masih kurang baik. Seharusnya ada antisipasi sejak awal,” kata TB (35) seorang warga yang enggan disebut namanya diamini warga lainnya.
Dari warga Desa Tompo hanya erharap pemerintah desa dapat menyelesaikan proyek sesuai dengan rencana, cepat dan kualitas yang baik, YUN
