PT Vale Gelar Media Training, Tekankan Transparansi dan Penguatan Kolaborasi dengan Media

iklan

BALI. PIJARSULTENG.ID, – PT Vale Indonesia kembali menegaskan komitmennya terhadap transparansi dan keterbukaan informasi melalui kegiatan “media training” yang digelar bersamaan dengan penyerahan hadiah “Writing Competition” dan “Photo Journalist” (JWPC) Sebanyak 30 wartawan dari DKI Jakarta, Sulawesi Selatan, Sulawesi Tengah, dan Sulawesi Tenggara berpartisipasi dalam pelatihan tersebut.

Direktur PT Vale Indonesia, Budiansyah, dalam pembukaan acara menyampaikan bahwa transparansi adalah bagian penting dari pilar keberlanjutan perusahaan.

“PT Vale selalu berusaha mengembangkan diri. Transparansi adalah bagian dari pilar berkelanjutan, dan kami berkomitmen memberikan akses informasi seluas-luasnya kepada publik,” ujarnya.

Bangun Kolaborasi Positif & Komunikasi Terbuka

Pelatihan ini menghadirkan dua pemateri utama: Basrie Kamba dan Bagja Hidayat

Basrie
Basrie Kamba
Bagja Hidayat

Basrie Kamba menyoroti pentingnya keterlibatan berbagai pihak dalam membangun tata kelola perusahaan yang kuat. Ia menjelaskan bahwa masalah di sektor pertambangan sering muncul karena ada kelompok yang merasa tidak didengarkan serta perubahan regulasi yang tidak dikomunikasikan dengan baik.

“Transparansi itu penting. Banyak persoalan muncul karena mis komunikasi. Perusahaan tidak bisa membangun mimpi sendiri, semua pihak harus terlibat mulai dari koperasi hingga masyarakat sekitar,” ujar Basrie.

Ia menekankan bahwa perusahaan terbuka Tbk tidak mungkin berjalan tanpa partisipasi banyak pihak. Visi, nilai, dan proses harus disepakati bersama agar koperasi maupun masyarakat memahami prioritas pembangunan jangka panjang.

Basrie juga menegaskan pentingnya memasukkan budaya dan narasi lokal agar pembangunan tidak kehilangan konteks sosialnya.

Bagja Hidayat: Investigasi Adalah Upaya Mengungkap kejahatan yang Ditutupi

Wakil Redaksi Tempo, Bagja Hidayat menyampaikan materi mengenai jurnalisme investigasi sebuah kerja jurnalistik yang bertujuan membongkar praktik yang sengaja ditutupi.

Menurutnya, dasar dari investigasi adalah rasa ingin tahu dan keraguan.

“Investigasi selalu berangkat dari dua hal: ingin tahu dan curiga. Tugas jurnalis adalah menguji setiap cerita,” kata Bagja.

Ia menegaskan pentingnya peran editor dalam menghasilkan karya jurnalistik berkualitas. Bagja bahkan mengutip ucapan penulis The Da Vinci Code, Dan Brown, yang berterima kasih kepada editornya karena telah membuat ceritanya menjadi lebih menegangkan.

“Meski kita merasa sudah tahu banyak, karya jurnalistik tetap perlu diuji oleh orang lain. Investigasi sangat berharga karena prosesnya teruji dan editor adalah partner penting dalam proses itu,” jelasnya.

Dalam sesi tersebut, Bagja menyebut tiga “senjata” utama jurnalisme investigasi yaitu,

Cerita, Pertanyaan, Dokumen. Ketiganya harus diuji secara ketat agar laporan yang disampaikan akurat, kuat, dan dapat dipertanggungjawabkan.

Komitmen PT Vale untuk Hubungan Media yang Lebih Kuat

Melalui kegiatan ini, PT Vale berharap dapat memperkuat hubungan dengan media sekaligus meningkatkan kapasitas para jurnalis di wilayah operasional perusahaan. Transparansi, keterbukaan, serta kolaborasi menjadi tema besar yang terus ditekankan sepanjang pelatihan.

Acara diawali dengan penyerahan hadiah lomba menulis dan lomba foto yang menjadi apresiasi PT Vale terhadap karya jurnalistik yang berkualitas.

Kegiatan ini mencerminkan upaya perusahaan untuk membangun hubungan yang sehat, terbuka, dan profesional dengan media sebuah langkah penting dalam mewujudkan praktik pertambangan berkelanjutan di Indonesia.NIA

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *