Sigi Dorong Bentuk Koperasi Warga untuk Kemandirian Ekonomi Desa

Uncategorized21 Dilihat
iklan

SIGI. PIJARSULTENG. ID Koperasi sebagai wadah ekonomi berbasis prinsip dari anggota, oleh anggota, dan untuk anggota diyakini membawa banyak manfaat bagi warga. Pemerintah pun mendorong pendirian koperasi di desa, baik yang diinisiasi oleh komunitas maupun oleh pemerintah desa.

Hal ini disampaikan oleh Masdar, penyuluh koperasi dari Dinas Koperasi dan UKM Kabupaten Sigi, dalam kegiatan sosialisasi kepada warga Dusun IV Tompu, Desa Loru, Kecamatan Biromaru, Rabu, 16 Juli 2025.

Menurut Masdar, koperasi berperan penting dalam meningkatkan kesejahteraan ekonomi warga desa. Selain membuka peluang menabung dan memperoleh pembagian SHU (Sisa Hasil Usaha), anggota koperasi juga bisa mendapatkan pinjaman dengan bunga ringan dan membeli barang atau jasa dengan harga lebih terjangkau dibandingkan lembaga keuangan komersial.

“Koperasi yang dimiliki dan dikelola oleh anggotanya sendiri mendorong kemandirian ekonomi warga, meningkatkan partisipasi dalam pengambilan keputusan, serta membangun rasa kepemilikan dan tanggung jawab bersama,” jelas Masdar.

Ia menambahkan, koperasi juga menumbuhkan solidaritas dan budaya gotong royong antarwarga karena prinsip dasarnya adalah kerja sama. Di samping itu, koperasi memiliki fungsi pendidikan, seperti pelatihan manajemen keuangan, kewirausahaan, kepemimpinan, dan pengelolaan organisasi. “Jika dikelola dengan manajemen yang baik, koperasi bisa memberi dampak ekonomi nyata bagi warga desa,” ujarnya di depan puluhan warga Dusun IV Tompu.

Antusiasme Warga Sambut Koperasi

Warga Dusun Tompu tampak antusias menyambut rencana pembentukan koperasi. Amisita, salah satu peserta sosialisasi, menyambut baik kehadiran koperasi di dusunnya. Ia berharap koperasi yang terbentuk nanti bisa dikelola dengan baik agar benar-benar membantu kebutuhan warga dan meningkatkan ekonomi keluarga.

Hal senada disampaikan oleh Nahason E. Badi. Ia menilai koperasi bisa menjadi wadah usaha yang menjanjikan, terutama dalam mengelola hasil bumi lokal. “Di sini banyak hasil pertanian seperti kemiri, lada, dan kakao. Kalau bisa ditangani lewat koperasi, saya kira ini sangat menjanjikan,” ujarnya. Ia juga menambahkan bahwa koperasi membuka peluang bagi warga untuk melakukan simpan pinjam dan mendapatkan pembagian laba tahunan.

Didukung Evergreen dan Nusantara Fund

Kehadiran tim penyuluh koperasi dari Dinas Koperasi dan UKM Sigi juga didukung oleh dua lembaga, yakni Perkumpulan Evergreen Indonesia (PEI) dan Nusantara Fund. Kedua lembaga ini mendorong lahirnya koperasi warga sebagai bagian dari upaya membangun ekonomi komunitas yang adil dan berkelanjutan.

Menurut Rakhyul, Program Manager PEI, koperasi adalah model pemberdayaan yang berasal dari bawah. “Warga bukan lagi objek bantuan, tapi subjek yang berdaya. Koperasi memungkinkan itu,” tegasnya.

Ia menjelaskan bahwa koperasi adalah bentuk ekonomi solidaritas yang berhadapan langsung dengan sistem ekonomi kapitalistik. “Kami ingin mendorong model ekonomi berbasis kebersamaan, gotong royong, dan distribusi yang adil. Koperasi warga mencerminkan nilai solidaritas sosial dan demokrasi ekonomi, dua prinsip yang harus dijunjung tinggi,” pungkasnya. ***

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *