Aksi Damai Digelar BEM, OJOL Se Kota Palu Disambut Pemangku Kebijakan dan Tomas Duduk Bersama

Palu37 Dilihat
iklan

PALU. PIJARSULTENG.ID– Aksi damai yang digelar Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) se- Kota Palu, Komunitas Ojek Online (OJOL) dan berbagai Aliansi masyarakat hingga International Association of Democratic Lawyer (IADL) Sulawesi Tengah (Sulteng) , yang berlangsung di Depan kantor DPRD Sulteng. Senin (1/9/2025) berlangsung aman, tertib dan damai.

Aksi yang diikuti ribuan mahasiswa dan masyarakat dari sejumlah Aliansi yang ada di Kota Palu mendapat pengawalan langsung dari Kepolisian Daerah (Polda) Sulteng khususnya Polresta Palu dibawah kepemimpinan Kapolresta Palu, Kombes Pol. Deny Abrahams, S.H., S.I.K.,M.H .

Massa aksi diterima langsung Ketua DPRD Sulteng, HM Arus Abd Karim, bersama sejumlah Ketua Fraksi di DPRD Sulteng, Gubernur Sulawesi Tengah, H Anwar Hafid, Wakapolda Sulteng, Brigjen.Pol Helmi Kwarta Kusuma Putra Rauf, Danrem 132/Tadulako Brigjen TNI Deni Gunawan, wali kota palu Hadiyanto Rasyid dan Wakil Wali Kota Palu, Imelda Liliana Muhidin, hingga mantan Gubernur Sulteng, H.Rusdy Mastura.

Apresiasi dari Berbagai Pihak

Raslin, Dari IADL Sulteng menyampaikan rasa terima kasihnya atas pengawalan yang humanis dan profesional dari pihak kepolisian.

” Terima kasih kepada Kapolresta Palu yang telah memberikan pengamanan yang super ketat namun tetap humanis. Aksi berjalan lancar dan semua aspirasi tersampaikan dengan damai. Polresta Palu sangat mengedepankan pendekatan persuasif sehingga demonstrasi yang melibatkan banyak unsur bisa berjalan dengan damai ,” ujar Raslin.

Hal yang sama juga disampaikan Nicholas, perwakilan komunitas ojol se-Kota Palu. “Kami dari komunitas ojol sangat berterima kasih kepada Bapak Kombes Pol Deny Abrahams yang mengawal aksi kami. Semoga Kepolisian tetap jaya. Salam dari komunitas ojol dan Maxim Kota Palu,” ungkapnya.

Dukungan juga datang dari Timoty, perwakilan komunitas Maxim se-Kota Palu, yang mengatakan bahwa pendekatan dari aparat kepolisian pada aksi kali ini menjadi teladan bagaimana pengamanan dapat dilakukan dengan tetap menjaga keamanan di masyarakat.

Senada dengan hal itu, Rudi Ketua Komunitas Gopal Palu menyampaikan terima kasih atas pengamanan dan pengawalan yang humanis oleh pihak Polresta Palu. Semoga sinergitas yang ada dapat terjalin dengan baik dalam kebersamaan menjaga kota palu, aman dan kondusif.

Ketua Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Kota Palu, Ismail Pangeran juga menilai langkah kepolisian patut diapresiasi. “Pendekatan humanis yang ditunjukkan pihak Polresta Palu adalah keinginan masyarakat. Polisi tidak memicu masalah dan massa aksi pun menyampaikan aspirasi dengan baik, bukan untuk merusak. Ini kolaborasi yang sangat baik antara pemerintah, massa aksi dan kepolisian. Saya kira ini bisa menjadi contoh bagi daerah lain bahwa menyampaikan aspirasi bisa dilakukan dengan etika,” jelasnya.

Respon dari Kapolresta Palu.

Menanggapi berbagai aspirasi, Kapolresta Palu, Kombes Pol Deny Abrahams menyampaikan penghargaan yang sebesar-besarnya kepada seluruh elemen masyarakat.

” Terima kasih kepada kepala daerah, tokoh agama, tokoh masyarakat, tokoh pemuda dan adik-adik mahasiswa yang telah menyampaikan aspirasi dengan tertib dan damai. Ini adalah cermin budaya kita di Sulawesi Tengah, khususnya di Kota Palu selalu bersinergi dalam menjaga keamanan dan ketertiban,” ujarnya.

Deny juga menegaskan bahwa Polresta Palu akan selalu siap mengawal kebebasan berpendapat dan berekspresi selama yang dilakukan sesuai dengan aturan dan undang-undang yang berlaku.” Kami berkomitmen untuk terus menjaga suasana kondusif. Kebebasan berpendapat adalah hak warga negara dan kami akan selalu mendukungnya dengan pengawalan yang humanis,” tambahnya.

Pesan dari FKUB Sulteng dan MUI Kota Palu

Secara terpisah, Prof Zainal Abidin Ishak, Ketua FKUB Sulawesi Tengah sekaligus Ketua MUI Kota Palu menyampaikan aspirasi tidak hanya kepada kepolisian, tetapi juga kepada Pemerintah Daerah dan DPRD yang menerima massa aksi dengan santun. “Saya memberikan apresiasi kepada jajaran Polda Sulteng, Polresta Palu juga kepada Gubernur, Wali Kota Palu, serta Pimpinan DPRD Provinsi yang telah menerima semua pengunjuk rasa dengan cara santun dan lembut. Hasilnya tentu menggembirakan karena yang menyampaikan aspirasi melakukannya dengan baik dan yang menerima pun menyikapinya dengan baik,” jelasnya.

 

Prof Zainal menekankan bahwa kesantunan menjadi kunci dalam meredam potensi gesekan. “Kalau orang disentuh dengan kesopanan dan kesantunan, maka emosinya akan menurun. Bahkan saat hujan mengguyur, semuanya tetap berjalan tertib dan damai. Ini bukti nyata bahwa unjuk rasa yang dilakukan dengan cara baik tidak akan menimbulkan gejolak. Semua pihak menerima dengan baik dan bertanggungjawab.

Ia juga menambahkan bahwa unjuk rasa adalah hak konstitusi yang sah. “Setiap orang berhak menyampaikan pendapat dan selama dilakukan dengan penuh kesantunan dan kelembutan maka semua pihak akan merasa bahagia. Apa yang terjadi kemarin bisa menjadi contoh bagi kita semua bahwa dengan kesantunan demokrasi bisa berjalan tanpa merugikan siapapun,” pungkasnya.

Aksi 1 September 2025 di Kota Palu menjadi sorotan positif. Karena menunjukkan bagaimana sinergi antara mahasiswa, masyarakat, pemerintah dan kepolisian bisa menciptakan iklim demokrasi yang sehat. Kehadiran Pimpinan Daerah dan kepolisian dinilai berhasil dalam menjaga suasana agar tetap kondusif sehingga aspirasi mahasiswa dan masyarakat tersampaikan tanpa gesekan.***

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *