Dukungan untuk Imelda Muhidin Menguat, Wacana Diskresi Dinilai Tidak Relevan

Uncategorized201 Dilihat
iklan

PALU. PIJARSULTENG.ID – Menjelang  Musyawarah Daerah (Musda) DPD Golkar Sulawesi Tengah (Sulteng), dukungan terhadap Imelda Liliana Muhidin sebagai calon ketua semakin menguat. Bendahara DPD Golkar Sulteng ini mendapat sorotan positif dari sejumlah DPD II dan kader partai di berbagai daerah, meskipun beberapa di antaranya enggan disebutkan identitasnya.

Seorang kader Golkar dari Parigi Moutong menyatakan, “Mayoritas pengurus menaruh harapan besar pada Ibu Imelda, meskipun keputusan resmi belum diambil.” Senada, kader dari Banggai Laut menilai Imelda mampu diterima oleh berbagai pihak. “Saya dan beberapa rekan mendukung beliau, walau belum ada keputusan internal,” ujarnya.

Kader Golkar Kota Palu, Sumarno Wahab, menegaskan bahwa Imelda memiliki kapasitas dan pengalaman yang memadai untuk memimpin DPD Golkar Sulteng. Dengan pengalaman 10 tahun sebagai pengurus partai, Sumarno menyebut Imelda sebagai figur yang tepat untuk mendorong regenerasi.

“Golkar adalah partai kader yang dinamis. Regenerasi adalah hal penting untuk menjaga vitalitas partai,” katanya.

WACANA DIREKSI DIKRITRIK

Isu diskresi yang belakangan mencuat untuk memperpanjang masa jabatan pengurus DPD Golkar Sulteng menuai penolakan dari sejumlah kader. Sumarno menilai wacana ini tidak relevan dan berpotensi merugikan partai, terutama karena dapat menghambat regenerasi. “Tidak ada urgensi untuk menerbitkan diskresi dari ketua umum,” tegasnya.

Pendapat serupa disampaikan kader Golkar dari Tolitoli. Menurutnya, prestasi politik seperti pencapaian target elektoral dalam pemilu merupakan tugas pokok pengurus, bukan alasan untuk memaksakan diskresi. “Itu amanah Musda yang harus dijalankan, bukan ditukar tambah dengan perpanjangan jabatan,” ujarnya. Kader Golkar dari Poso juga menyebut argumentasi prestasi politik sebagai dasar diskresi tidaklah tepat.

Masa jabatan Ketua DPD Golkar Sulteng, Arus Abdul Karim, berakhir pada awal 2025 lalu. Namun, pelaksanaan Musda tertunda karena menyesuaikan jadwal kehadiran Ketua Umum DPP Golkar, Bahlil Lahadalia, di Palu.

Penundaan ini memicu dinamika internal, termasuk munculnya wacana diskresi yang kini menjadi sorotan. Musda Golkar Sulteng diprediksi akan menjadi ajang penting untuk menentukan arah kepemimpinan partai di daerah ini.

Dengan dukungan yang terus mengalir untuk Imelda Muhidin, fokus kini tertuju pada bagaimana partai menjaga soliditas dan regenerasi kepemimpinan ke depan. ***

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *