Pertemuan Calon Siswa dan Orang Tua, Sentra Nipotowe Buka Akses Pendidikan bagi Anak dari Keluarga Miskin di Sulawesi Tengah

Palu79 Dilihat
iklan

PALU. PIJARSULTENG.ID,- Puluhan orang tua dan calon siswa menghadiri pertemuan orientasi di Sentra Nipotowe Palu, Kementerian Sosial RI, yang berlokasi di Kalukubula, Kecamatan Sigi Biromaru, Kabupaten Sigi, Sulawesi Tengah pada Selasa, 10 Juni 2025.

Pertemuan ini bertujuan untuk memperkenalkan lokasi Sekolah Rakyat di Sentra Nipotowe kepada calon siswa dan orang tua, sekaligus menjelaskan program pendidikan gratis dan berkualitas yang ditujukan bagi keluarga miskin.

Acara diwarnai dengan kisah haru, komitmen sosial, serta strategi jangka panjang untuk pemberdayaan keluarga miskin dan calon siswa Sekolah Rakyat.

Salah satu calon siswa adalah Aditya, seorang anak yatim yang kehilangan kedua orang tuanya akibat bencana tsunami pada September 2018 silam. Saat ini, Aditya tinggal bersama neneknya yang menumpang di lokasi pengungsian dan berjuang memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari.

“Saya hidup di bawah garis kemiskinan,” ujar sang nenek dengan suara terbata. “Terima kasih, Pak Prabowo. Semoga suatu saat saya bisa bertemu langsung. Inilah kami, para korban tsunami yang tinggal di pengungsian dekat hutan kota.” Kalimat sederhana itu mencerminkan harapan besar dan rasa syukur mendalam karena ada harapan bagi cucunya untuk mendapatkan pendidikan gratis dan berkualitas.

Kisah ini bukan sekadar narasi individu, melainkan gambaran kolektif dari keluarga miskin di sekitar Palu yang mengharapkan akses pendidikan lebih baik. Kehadiran Sekolah Rakyat menjadi harapan bahwa kemiskinan tidak lagi menjadi penghalang utama bagi hak anak untuk belajar dan berkembang.

Kepala Sentra Nipotowe Palu, Diah Rini Lesmawati, menekankan pentingnya proses pendataan dan verifikasi terhadap calon siswa.

“Kami mencatat Aditya sebagai anak yatim yang diasuh oleh neneknya,” ujar Diah. “Gambaran kemiskinan dari calon siswa menjadi dasar perjuangan kami agar mereka dapat mengakses pendidikan di Sekolah Rakyat.” jelasnya.

Selain itu, Diah menjelaskan bahwa Sekolah Rakyat tidak sekadar memberikan pendidikan formal, tetapi juga memperhatikan kondisi sosial dan ekonomi calon siswa.

“Kami ingin memastikan tidak ada satu pun anak yang tersisih hanya karena kondisi ekonomi,” lanjut Diah. “Sekolah Rakyat hadir untuk memberikan pendidikan gratis yang berkualitas, sekaligus memulihkan martabat keluarga miskin.”ujarnya.

Dalam pertemuan tersebut, orang tua juga mendapatkan penjelasan mengenai fasilitas yang akan diterima siswa. Selain pendidikan tanpa biaya, siswa juga akan memperoleh perlengkapan seperti sepatu, laptop, seragam, alat tulis, dan perlengkapan kebersihan pribadi. Setiap siswa juga mendapat jatah makan harian, pakaian layak, dan akses terhadap berbagai fasilitas pendukung lainnya.

Selain itu, Sekolah Rakyat terhubung dengan ekosistem pendidikan unggulan dan perguruan tinggi, termasuk pendampingan dari pekerja sosial mencakup bimbingan belajar, mentoring, dan pelatihan soft skills. Tahun ini, Sekolah Rakyat di Sentra Nipotowe memberikan kesempatan kepada 50 anak untuk menjadi siswa Sekolah Rakyat.

Usai paparan materi, para orang tua dan calon siswa diajak meninjau lokasi Sekolah Rakyat yang tengah dibangun di kawasan Sentra Nipotowe Palu untuk Tahun Ajaran 2025/2026. Mereka melihat langsung fasilitas seperti ruang kelas, asrama, perpustakaan mini, aula kegiatan, ruang makan, dan fasilitas pendukung lainnya.***

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *