SATUAN Tugas Penyelesaian Konflik Agraria (Satgas PKA) Provinsi Sulawesi Tengah mendesak Tentara Nasional Indonesia (TNI) untuk menarik personel dan menghentikan pengawalan terhadap operasional PT Lestari Tani Teladan (PT LTT) di Desa Toviora, Kecamatan Rio Pakava, Kabupaten Donggala. Desakan ini muncul menyusul laporan yang menyebut kehadiran TNI membuat warga merasa terintimidasi di tengah proses penyelesaian konflik lahan.
Ketua Satgas PKA Sulteng, Eva Susianti Bande, membenarkan adanya laporan dari warga tani Desa Toviora pada Rabu (15/10/2025) bahwa sejumlah personel TNI berada di lokasi perkebunan sawit PT LTT dan mengawal kendaraan perusahaan saat melakukan panen.
“Kami meminta TNI untuk tidak melakukan show of force dan menahan diri,” tegas Eva Susianti Bande di Palu hari ini. “Kehadiran pasukan TNI di tengah area konflik berpotensi besar menimbulkan intimidasi dan rasa tertekan di kalangan masyarakat setempat, padahal Satgas sedang berupaya menengahi konflik ini.”
Menurut Eva, intervensi militer dapat memperkeruh suasana dan menghambat upaya damai yang sedang dilakukan Satgas PKA. Ia menekankan bahwa penyelesaian konflik agraria antara perusahaan dan warga harus ditempuh melalui jalur dialog, mediasi, dan penegakan hukum yang adil.
“Proses penyelesaian konflik harus dilakukan secara kondusif, tanpa adanya intervensi militer yang bisa menghalangi tercapainya kesepakatan damai,” tutupnya.
Satgas PKA Sulteng menyatakan akan segera berkoordinasi dengan Komando Daerah Militer (Kodam) terkait permintaan penarikan personel dari wilayah konflik agraria tersebut. ***
Sumber; Rilis PKA Sulteng