PALU. PIJARSULTENG.ID, -Sumpah Pemuda tidak berhenti pada kata “bersatu”, tapi terus hidup dalam bentuk aksi nyata membangun keluarga dan bangsa.
Pesan tersebut disampaikan Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi Sulawesi Tengah, Tenny C. Soritonyang bertindak sebagai pembina upacara peringatan Hari Sumpah Pemuda ke-97 Tahun 2025 dan membacakan pidato Menteri Pemuda dan Olahraga RI, Erick Thohir.

Dalam pidato tersebut, Menpora mengingatkan bahwa perjuangan pemuda masa kini bukan lagi dengan bambu runcing, melainkan dengan ilmu, empati, dan kerja nyata. Pemuda diharapkan menjadi generasi yang patriotik, gigih, dan berani menentukan sejarah berikutnya.
Tenny menegaskan bahwa semangat Sumpah Pemuda sejalan dengan misi Kemendukbangga/BKKBN dalam membangun generasi tangguh melalui program Taman Asuh Sayang Anak (TAMASYA) tempat pengasuhan anak yang ramah, edukatif, dan penuh kasih, Gerakan Orang Tua Asuh Cegah Stunting (Genting) upaya gotong royong membantu keluarga berisiko stunting, dan
Gerakan Ayah Teladan Indonesia (Gati) inisiatif yang mengajak para ayah muda menjadi figur aktif dalam pengasuhan dan pembentukan karakter anak.
“Sumpah Pemuda mengajarkan kita untuk tidak diam. Hari ini, pemuda harus berani hadir di lingkup terkecil keluarga. Menjadi ayah teladan, orang tua asuh, dan penggerak lingkungan yang memastikan setiap anak tumbuh sehat, cerdas, dan bahagia,” ujarnya
Ia menambahkan, bangsa yang kuat lahir dari keluarga yang terasuh dengan baik, dan keluarga yang tangguh terbentuk dari keterlibatan semua pihak termasuk para pemuda, orang tua dan ayah muda yang mau turun tangan.
Semangat Sumpah Pemuda tahun ini menjadi pengingat bahwa persatuan tidak hanya diucapkan, tapi diwujudkan melalui kepedulian lintas generasi.***












