MOROWALI. PIJARSULTENG. ID, – PT Vale Indonesia Tbk bersama Jurnalis Wanita Indonesia (JUWITA) mengajak peserta pelatihan jurnalistik untuk melihat langsung praktik bisnis berkelanjutan di area proyek Indonesia Growth Project (IGP) Morowali, Selasa (22/7/2025).
IGP Morowali merupakan proyek penambangan dan pengolahan nikel terintegrasi yang saat ini tengah memasuki masa transisi dari konstruksi menuju tahap operasional.
Environment & Operational Permit
HSER Project IGP Morowali, Anwar Rosyid menjelaskan kepada para peserta bahwa seluruh kegiatan penambangan di proyek tersebut dijalankan berdasarkan acuan dan komitmen perusahaan dalam menjaga keberlanjutan lingkungan, masyarakat, dan keselamatan kerja.
“Kami belum masuk tahap operasi penuh karena masih dalam masa transisi. Kegiatan operasional baru dimulai sejak 2023, dan hingga saat ini belum ada lahan yang ditutup karena ada area yang sebelumnya memang sudah terbuka oleh pihak lain,” jelas Anwar.
Meski demikian, kata dia, PT Vale tetap melakukan upaya rehabilitasi dan penghijauan sebagai bentuk komitmen perusahaan terhadap kelestarian lingkungan.
“Walaupun kami bukan pihak yang membuka lahan sebelumnya, kami tetap lakukan penghijauan. Ini bentuk tanggung jawab kami,” tegasnya.
Selain itu, PT Vale juga menerapkan kebijakan kompensasi lingkungan melalui rehabilitasi Daerah Aliran Sungai (DAS) di tiga kabupaten di Sulawesi Tengah, setiap kali melakukan aktivitas pembukaan lahan.
“Ini menjadi bagian dari upaya kami mendukung pembangunan yang berkelanjutan dan sejalan dengan kaidah lingkungan,” tambah Anwar.
Pada kesempatan itu, peserta pelatihan juga diajak mengunjungi lokasi Tempat Pengelolaan Sampah (TPS) 3 yang dikelola oleh Lembaga Pemberdayaan Masyarakat Valone Jaya di Desa Onepute Jaya.
Di lokasi tersebut, peserta melihat bagaimana pengelolaan sampah dilakukan secara partisipatif oleh masyarakat setempat.
Kunjungan kemudian ditutup di Sekolah Lapang Organik, program binaan PT Vale yang mendorong pertanian sehat dan ramah lingkungan bagi masyarakat sekitar.
PT Vale berharap, melalui kegiatan ini, para jurnalis dapat ikut serta mengampanyekan pentingnya praktik bisnis yang bertanggung jawab dan berkelanjutan demi keberlangsungan lingkungan dan kesejahteraan masyarakat.
Sementara itu Ketua JUWITA, Kartini Nainggolan menambahkan peserta tidak hanya mendapatkan pengetahuan teknis tentang jurnalisme, tetapi juga semangat untuk menjadi bagian dari gerakan literasi lingkungan.
Melalui visit diharapkan menjadi narator yang mampu menyuarakan cerita tentang reklamasi, konservasi, agroforestry, dan upaya pelestarian yang kerap luput dari sorotan media arus utama.
“Lewat tulisan yang baik, berbasis data, dan berpihak pada keberlanjutan, kita bisa membangun pemahaman bersama serta mendorong praktik industri yang lebih bertanggung jawab,” tutup Tini.***
