PALU, PIJARSULTENG.ID– 33 kelurahan kumpul silaturahmi di Lebaran Burasa yang digelar Barisan Teman Yahdi (BANTAYA), Sabtu (7/5/2022). Kegiatan mengisi ruang pasca-Idul Fitri 1443 Hijriah atau 2022 Masehi tersebut dihadiri 143 orang.
Kegiatan santap siang yang dikemas dalam bentuk silaturahmi oleh salah satu kelompok politik di Kota Palu yang dikenal sebagai Relawan dari Politisi Partai NasDem, Yahdi Basma itu dirangkaikan dengan diskusi reflektif.
“Alhamdulillah, kali ini kita kumpul sejak dua tahun ini sulit bertemu ramai-ramai dikarenakan situasi pandemi Covid-19. Dengan Silaturahmi kita kali ini, semoga tali persaudaraan di antara kita terus dipupuk sebagai sesama kader Partai NasDem dan sesama kawan berjuang bersama Bung Yahdi Basma,” kata Ista Nur Mashithah saat membuka acara.
Baca juga : Mantan Ketua Nasdem Donggala Kasman Lassa Bergabung ke PAN
Selain miliki beberapa badan dan sayap, Partai NasDem juga dikenal miliki sejumlah komunitas sebagai motor penggeraknya.
“Ya, komunitas dikenal dalam AD/ART Partai NasDem, ada komunitas NasDem yang menghimpun Pedagang Kaki Lima, Peternak dan beberapa komunitas lainnya. Nah, ini komunitas yang berdasarkan pilihan politik tertentu, yakni sejumlah pemilih yang mengorganisir diri dalam kerelawanan, seperti BANTAYA ini,” kata Anggota DPRD Provinsi Sulawesi Tengah Dapil Kota Palu, Yahdi Basma, i di sela-sela acara berlangsung.
Dihadiri dua Tokoh Sulteng, Arianto Sangadji, PhD dan Rasyidi Bakry, SH, LLM sebagai pemantik, acara berlangsung khidmat dan santai.
Baca juga : Resmi Bergabung Nasdem, Agus Lamakarate Sebut Alasannya
Yang tak kalah unik, Lebaran Burasa BANTAYA ini selain dihadiri tiga orang per Kelurahan dari 33 Kelurahan, juga dihadiri sejumlah pengurus Komunitas Difabel Berkarya.
“Kami hadir bukan saja karena undangan kaka Yahdi, tapi karena kami mau mendiskusikan rencana kaka Yahdi untuk inisiasi suatu Perda yang erat dengan kepentingan kami sebagai kelompok difabel di Sulteng,” ujar Dewi selaku Sekretaris Komunitas Difabel Berkarya.
Di tengah acara, Anto Sangadji mengurai aspek history sosok YB, panggilan akrab Yahdi Basma, yang ia kenal sejak 30 tahun silam.
“Saya percaya betul, bahwa bung Yahdi ini miliki sesuatu yang begitu mahal yaa, yakni konsistensi. Dari apa yang sejak dahulu ia perjuangkan ketika melawan Orde Baru, hingga kini, ia tidak berubah,” kata Anto Sangadji, tokoh LSM yang dikenal kritis ini.
Di akhir acara, Yahdi beranjak menemui dan menjabat tangan satu per satu kawan-kawannya yang hadir. MAL