Kepala OJK Sulteng: Industri Jasa Keuangan di Sulteng Tetap Stabil.

Ekonomi, Sulteng48 Dilihat
iklan

PALU. PIJARSULTENG.ID,- Otoritas Jasa Keuangan Sulawesi Tengah (OJK Sulteng) menilai kondisi Industri Jasa Keuangan (IJK) di wilayah provinsi itu per Mei 2025 tetap stabil dengan kinerja positif, likuiditas memadai, dan profil risiko yang terjaga.

Kepala OJK Sulteng, Bonny Hardi Putra mengatakan, pertumbuhan terjadi di sektor perbankan, keuangan non-bank, dan pasar modal, didukung kegiatan edukasi, inklusi keuangan, serta perlindungan konsumen yang berkelanjutan.

Di sektor perbankan, per 31 Mei 2025, sebagian besar indikator perbankan tumbuh positif secara tahunan (yoy).
Total aset perbankan tercatat Rp77,21 triliun atau naik 11,37 persen. Penyaluran kredit mencapai Rp58,41 triliun, tumbuh 10,27 persen.

“Sementara itu, Dana Pihak Ketiga (DPK) tercatat Rp36 triliun atau turun tipis 0,58 persen. Rasio kredit bermasalah (NPL) tetap terkendali di level 1,87 persen,” terang Bonny, Rabu (13/8/2025).

Menurutnya, perbankan syariah juga mencatat kinerja positif. Total aset mencapai Rp3,72 triliun, naik 17,72 persen.
Di mana, pembiayaan tumbuh 16,67 persen menjadi Rp3,29 triliun, sedangkan DPK naik 2,37 persen menjadi Rp2,16 triliun.

“Kredit untuk UMKM terus meningkat, mencapai Rp18,04 triliun atau naik 8,67 persen, dengan NPL di level 3,27 persen,” ungkapnya.

Sedangkan perusahaan pembiayaan menyalurkan pembiayaan senilai Rp7,32 triliun, tumbuh 14,36 persen dengan NPF 1,74 persen.

Sektor dana pensiun mencatat aset Rp105,25 miliar atau tumbuh 5,43 persen, dengan investasi Rp103,15 miliar (naik 6,09 persen).
Pada layanan peer-to-peer lending, outstanding pinjaman mencapai Rp542,60 miliar atau melonjak 53,58 persen.

“Jumlah rekening penerima aktif tercatat 163.012, dengan tingkat wanprestasi di atas 90 hari (TWP90) sebesar 1,75 persen,” jelas Bonny.

Sementara di sektor pasar modal, jumlah investor pasar modal di Sulteng per Mei 2025 tercatat 161.483 rekening, tumbuh 34,62 persen (yoy).

“Sebagian besar merupakan rekening reksadana, yakni 120.691 rekening atau 76,01 persen dari total investor,” tandas Bonny.
OJK Sulteng menegaskan, stabilitas dan pertumbuhan ini mencerminkan sinergi berbagai pihak dalam memperkuat ekosistem keuangan di daerah.***

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *