PALU. PIJARSULTENG.ID, – PUBLIK dan birokrasi Sulawesi Tengah (Sulteng) dibuat terdiam. Gubernur Sulawesi Tengah, Dr. H. Anwar Hafid, secara resmi melantik sejumlah Pejabat Pimpinan Tinggi Pratama (Eselon II) di lingkungan Pemprov Sulteng dengan skema yang nyaris tanpa cela—senyap, tertutup, dan sama sekali tak terendus, termasuk orang terdekat gubernur.

Pelantikan yang berlangsung, sesaat setelah prosesi pelantikan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) Paruh Waktu, bertempat di halaman belakang Kantor Gubernur Sulteng, Jalan Sam Ratulangi, Palu, pada Rabu (31/12/25)
Bahkan, penempatan para pejabat Eselon II ini dilakukan dalam mode “silent operation”. Tidak ada bocoran, tidak ada spekulasi, bahkan hingga detik-detik terakhir pelantikan, tak satu pun pejabat mengetahui ke mana mereka akan ditempatkan. Nama-nama pejabat baru diketahui tepat saat dibacakan dalam prosesi pelantikan.
Gubernur Anwar Hafid, pemilik wajah Otomatis Senyum (WOS) asal Desa Wosu, Kabupaten Morowali, menunjukkan kendali penuh atas proses rotasi dan penempatan pejabat. Informasi dikunci rapat. Lingkaran birokrasi dibuat menunggu dalam ketidakpastian hingga palu pelantikan diketuk. Bayangkan, untuk pengambilan undangan pelantikan, para Kasubag bidang kepegawaian masing masing OPD yang pejabatnya termasuk dilantik, harus menunggu penuh kegelisahan hingga pukul 23.00 wita di Kantor BKD Jalan Samratulangi Palu.
Langkah ini dinilai sebagai sinyal kuat penegakan prinsip profesionalisme dan meritokrasi, sekaligus menutup ruang spekulasi, lobi politik, serta manuver kepentingan yang kerap mengiringi rotasi jabatan strategis.
Pelantikan senyap ini juga menegaskan satu pesan penting: di era kepemimpinan Anwar Hafid, jabatan bukan hasil bisik-bisik, melainkan keputusan tegas di tangan pemimpin.
Atmosfer kejut, sunyi, dan penuh kejutan mewarnai akhir tahun 2025 ini, birokrasi Sulteng merupakan babak baru yang dimulai tanpa suara, namun diharapkan berdampak besar pada sembilang Visi Misi Gubernur Sulteng, dengan Jargon Sulteng Namboso semoga berhasil.
Sejumlah pejabat strategis yang dilantik antara lain, Kepala Inspektorat Dr Fahrudin Yambas, Kepala Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) yang sebelumnya dijabat Ajeng Kris, kini dikendalikan Arfan Baron.
Sementara itu, posisi Ketua Bappeda mengalami pergeseran dari yang sebelumnya dipegang Dr. Christina Sandra Tobondo, M.T., berganti ke Arfan Sedangkan Andi Irman SSTP, wajah baru ini menggantikan posisi Dr. Rifki Ananta Mustaqim, M.Si, sebagai Kepala Bapenda yang kini menduduki jabatan baru sebagai Kadis Sosial. Selain itu, sejumlah pejabat Eselon II lainnya turut dilantik dalam pelantikan perdana sejak gubernur Anwar Hafid dilantik Presiden RI pada Februari 2025 lalu, atau setidaknya ada 36 pejabat yang dilantik.
Sementara itu, untuk pelantikan pejabat Eselon III dan IV, Gubernur asal Desa Wosu, Kabupaten Morowali, tampaknya belum bergeming. Hingga kini, pelantikan pada level tersebut masih tertahan lantaran pertimbangan teknis (Pertek), termasuk rekomendasi dan penilaian dari instansi terkait.
Sikap ini memperlihatkan kehati-hatian Gubernur Anwar Hafid dalam memastikan setiap pengisian jabatan benar-benar melalui mekanisme yang terukur, profesional, dan sesuai ketentuan. Kita tunggu lagi kejutannya. Nelly Muhriani.Penulis: Pemerhati Masalah sosial dan Politik sehari hari berdinas di Set DPRD Sulteng)










