PALU, PIJARSULTENG.ID – Duka tragedi Kanjuruhan dirasakan sangat mendalam oleh seluruh masyarakat Indonesia, termasuk di Sulawesi Tengah.
Tragedi di Stadion Kanjuruhan, Malang, Jawa Timur pasca-pertandingan sepakbola BRI Liga 1 antara Arema FC Versus Persebaya Surabaya, berakibat 125 supporter dilaporkan meninggal dunia dan ratusan lainnya luka-luka.
Sebagai bentuk solidaritas, rasa prihatin dan turut merasakan duka cita yang mendalam atas tragedi tersebut, Kapolda Sulteng Irjen Polisi Rudy Sufahriadi memerintahkan seluruh jajarannya untuk menggelar salat ghaib dan doa bersama.
Baca juga: Ketum Asprov PSSI Sulteng Serukan Hening Cipta di Semua Perhelatan Sepakbola
Salat ghaib dan doa bersama digelar di Masjid Ar-Rahman Polda Sulteng turut dihadiri Kapolda Sulteng bersama pejabat utama, seluruh anggota dan masyarakat sekitar masjid Ar-Rahman sebagai ungkapan duka tragedi Kanjuruhan, Senin (3/10/2022).
“Mulai hari ini sampai dengan tujuh hari kedepan, Bapak Kapolda Sulteng memerintahkan seluruh jajarannya untuk melaksanakan salat Ghaib dan doa bersama,” terang Kabidhumas Polda Sulteng Kombes Polisi Didik Supranoto.
Didik menjelaskan kegiatan ini sebagai bentuk solidaritas, rasa prihatin dan turut merasakan duka cita mendalam tragedi yang terjadi di Stadion Kanjuruhan Malang, Jawa Timur, Sabtu (1/10/2022).
“Kita doakan semoga korban yang meninggal dunia mendapatkan tempat terbaik disisiNYA dan diampuni segala dosanya. Terhadap korban luka kita doakan segera diberikan kesembuhan, dan kepada keluarga yang berduka semoga diberikan kekuatan, Aamiin,” ujar Didik. MAL