Siperindu Dorong Daerah Waspada dan Tanggap Isu Kependudukan di Sulteng

iklan

PALU. PIJARSULTENG.ID– Kepala Kementerian Kependudukan dan Pembangunan Keluarga (Kemendukbangga/BKKBN) Perwakilan BKKBN Provinsi Sulawesi Tengah, Tenny Calvenny Soriton, S.Sos., MM, secara resmi membuka kegiatan Sosialisasi dan Pemanfaatan Aplikasi Sistem Peringatan Dini Pengendalian Penduduk (Siperindu).

Dalam arahannya, Tenny menekankan pentingnya upaya pencegahan terhadap potensi permasalahan kependudukan yang dapat mengganggu tatanan kehidupan masyarakat. “Tujuan Siperindu adalah mencegah hal buruk yang mungkin terjadi agar kita bisa menghindari dan meminimalkan berbagai masalah kependudukan,” ujarnya.

Dalam pemaparan materi pertama, Ketua Tim Kerja 3, Muh. Rosni, SE., M.Si menjelaskan kondisi kependudukan di beberapa kabupaten/kota di Sulawesi Tengah berdasarkan hasil pemantauan aplikasi Siperindu. Ia menyoroti bahwa beberapa daerah seperti Morowali, Buol, Banggai Kepulauan, dan Sigi masih berada pada zona merah dan perlu mendapat perhatian khusus.

“Angka Kematian Bayi di Banggai Kepulauan mencapai 52 per 1.000 kelahiran, ini menjadi peringatan serius agar pemerintah daerah lebih memperhatikan kesehatan ibu dan anak,” jelasnya. Ia juga menekankan korelasi antara tingginya angka ASFR (kelahiran pada usia remaja) dengan meningkatnya Angka Kematian Ibu (AKI) dan Angka Kematian Bayi (AKB) di wilayah tersebut.

Rosni juga mengingatkan pentingnya pemahaman data Siperindu bagi pemerintah daerah sebagai dasar perumusan kebijakan kependudukan. Aplikasi ini diharapkan menjadi alat analisis yang akurat untuk menilai kondisi wilayah, sekaligus mendorong setiap daerah melakukan sosialisasi minimal tiga kali dalam setahun. “Data Siperindu harus menjadi cerminan langkah konkret daerah. Ini adalah starting point untuk bergerak menuju pengelolaan kependudukan yang lebih baik,” tambahnya.

Sementara itu, Penata KKB Ahli Muda, Astrid Sagita Tandi, SE., MM, mengusulkan adanya divisi kependudukan dalam Forum Genre Sulteng, sehingga generasi muda juga berperan aktif dalam isu-isu kependudukan.

Pada sesi kedua, Calon Penata KKB Ahli, Agi Aprila, S.Stat memaparkan tentang pemanfaatan aplikasi Siperindu.

Ia menyampaikan bahwa provinsi Sulawesi Tengah telah melaksanakan kegiatan dua kali dan berstatus zona biru, namun sebagian besar kabupaten/kota masih berwarna merah karena belum menginput kegiatan dan rencana aksi.

“Kabupaten/kota perlu segera melaporkan agenda dan pelaksanaan kegiatan agar indikatornya berubah menjadi hijau atau biru,” ungkapnya. Ia juga menegaskan pentingnya pengisian absensi langsung di aplikasi Siperindu untuk memastikan validitas pelaksanaan kegiatan. Hingga saat ini, Banggai dan Sigi telah melaporkan rencana aksinya dan tercatat dalam kategori hijau.

Penulis: Andi Rheza
Editor: Pelaksana

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *