Oleh Nelly Muhriani
PELANTIKAN—Pejabat dilingkup Pemprov Sulteng belum akan dilakukan dalam waktu dekat ini, setidaknya informasi dan spekulasi yang berkembang tentang pengisian jabatan dilingkup Pemprov Sulteng, khususnya pejabat setingkat eselon II akan dilaksanakan akhir bulan Agustus atau setelah Upacara Hari Kemerdekaan RI 17 Agustus 2025 terbantahkan.
Penulis peroleh bocoran tersebut langsung dari sumber utama Gubernur Sulteng Dr H Anwar Hafid usai prosesi upacara detik detik Proklamsi 17 Agustus Lingkup Pemprov Sulteng di Halaman Kantor Gubernur Sulteng, sebelum memasuki mobil dinasnya.
‘’Belum,belum dalam waktu dekat, saya masih terus lakukan evaluasi,’’.
Waktu 7 bulan terhitung sejak Gubernur dilantik secara serentak oleh Presiden RI Prabowo Subianto pada 20 Februari, atau efektif 6 bulan pasca dilakukan Serah terima Jabatan (Sertijab) gubernur pada 3 Maret 2025 lalu, jika mengacu pada Permendagri No73 Tahun 2016 , sejak Bulan Juli tahun ini sudah memungkinkan seorang gubernur melakukan pelantikan.
Tapi ternyata tidak untuk Gubernur Anwar, pemilik wajah Otomatis Senyum (WOS) ini, waktu 7 bulan ternyata belum dapat memberikan keyakinan baik subyektif maupun obyektif untuk menentukan figur yang pas dan cocok berdasarkan kompentensi dan visi program BERANI yang menjadi Jargon utamanya.
Bahkan, proses job fit dan assesment kompetensi yang sudah dilakukan oleh para pejabat eselon II pada April lalu, belum juga mampu meyakinkan gubernur asal Desa Wosu ini untuk segera mengambil kesimpulan, padahal kalau sepintas dilihat, para pejabat di lingkup Pemprov Sulteng, jangan lagi ditanya soal loyalitas, seperti mengutip bait salah satu lagu, Titik Puspa yang sangat Melegenda.
‘’Ke Gurun Aku Ikut, Ke Kutub Aku Turut, Bersama, …’’ apapun yang di perintahkan gubernur menurut penulis langsung direspon dengan sangat sigap dan cepat oleh bawahannya, meskipun kondisi anggaran akibat efisiensi secara signifikan yang berdampak pada semua lini, tidak juga membuat para pejabat di lingkup Pemprov Sulteng slow respon, bahkan, respon terkesan lebih cepat dari pada angin jika dianalogikan.
Mantapnya, gubernur Sulteng ke 12 ini benar-benar sangat silent dan sama sekali tidak memberikam bocoran bahkan kisi kisi kepada satu orangpun tentang siapa yang akan dipercaya menduduki sebuah jabatan, seperti layaknya pemimpin daerah sebelumnya, bahkan termasuk kepada Wakil Gubernur dr Reny A Lamadjido, Sp, PK, M.Kes, sebagai partner kerjanya, sesuai janjinya, untuk urusan pengisian jabatan hanya menjadi hak preogratifnya seorang gubernur dan terbukti, sangat tidak terdeteksi . ‘’Jadi saya sampaikan bahwa untuk pengisian jabatan saya sendiri yang tentukan, tidak usah kamu lobi lobi keluarga atau orang dekat saya,’’ jelasnya dalam beberapa kesempatan.
Maka, tidak heran, informasi sekecil apapun tentang pengisian dan pelantikan di jajaran Pemprov Sulteng, seperti termasuk waktu pelantikan, tidak ada sumber yang pasti untuk mendapatkan informasi jitu kecuali dari diri seorang gubernur.
Maka spekulasi pelantikan para pejabat di lingkup Pemprov Sulteng setidaknya dalam waktu dekat ini belum ada tanda tanda, artinya informasi ini menghentikan rumor dan spekulasi yang bekembang kuat dan kencang bahwa akan segera dilakukan pelantikan, itu hanya sebetas issue. Kita tunggu saja.
(Penulis adalah pemerhati masalah sosial politik sehari hari bekerja di sekretariat DPRD Sulteng)