Workshop Evaluasi Pengelolaan Keuangan dan Pembangunan Desa di Kabupaten Parimo

Parigi378 Dilihat
iklan

PARIMO. PIJARSULTENG.ID– Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) Perwakilan Provinsi Sulawesi Tengah ( Sulteng) menggelar Workshop Evaluasi Pengelolaan Keuangan dan Pembangunan Desa pada kabupaten Parigi Moutong (Parimo) bertemakan “Pengelolaan Keuangan Desa yang Akuntabel dalam rangka Percepatan Transformasi Ekonomi Inklusif dan Berkelanjutan di gelar di Auditorium pemerintah kabupaten parigi moutong Kamis, 5 September 2024.

Turut hadir, Inspektur V kementerian desa, pembangunan daerah tertinggal dan transmigrasi Republik Indonesia, bapak ari Indarto Sutjiatmo, ST., MT, kepala perwakilan BPKP provinsi Sulteng, bapak Edy Suharto, AK., MM,kepala bidang pembinaan pelaksanaan anggaran II Direktorat Jenderal Perbendaharaan Provinsi Sulteng, Abdul Latif, SE.,M.SI, para pejabat pimpinan tinggi pratama di lingkup pemerintah Kabupaten Parimo, terlebih Ketua DPRD Kabupaten Parimo, Alfret Tonggiroh para camat se-Kabupaten Parimo, para kepala Desa se-Kabupaten Parimo, para narasumber/pemateri,beserta seluruh peserta workshop.


Pj (Penjabat) Bupati Parigi Moutong, Richard Arnaldo membuka kegiatan tersebut secara resmi, dalam sambutannya mengatakan menyambut baik atas terselenggaranya kegiatan tersebut sebagai salah satu langkah dan upaya membina desa dalam pengelolaan keuangan desa, yang berhubungan dengan perencanaan, penganggaran, pelaksanaan, penatausahaan dan pelaporan keuangan di desa. untuk itu, beliau mengucapkan terima kasih serta apresiasi yang setinggi-tingginya kepada badan pengawasan keuangan dan pembangunan (bpkp) perwakilan provinsi Sulteng yang telah menyelenggarakan kegiatan tersebut.

“Komitmen pemerintah dalam pembangunan desa, sesuai dengan amanat undang-undang nomor 6 tahun 2014 tentang desa.

Undang-undang ini menekankan bahwa desa tidak hanya sebagai objek pembangunan, tetapi juga sebagai subjek yang aktif dalam proses pembangunan. undang-undang desa memberikan otonomi seluas-luasnya untuk menyelenggarakan pemerintah desa, telah memunculkan desa yang begitu maju dengan berbagai inovasinya, tetapi di sisi lain masih ada desa yang belum mampu melaksanakan tata kelola pemerintahan desa dengan baik,”ujarnya.

Kemudian, pembangunan desa diharapkan dapat menjadi solusi untuk mengatasi ketimpangan pendapatan antara masyarakat desa dan perkotaan.

Sejatinya, masyarakat Indonesia berasal dari desa dan dari desa pula Indonesia dibangun. hal ini memerlukan upaya massif untuk dapat menularkan inovasi dari desa-desa yang maju ke desa-desa yang masih berkembang.

Lanjutnya, salah satu tujuan workshop tersebut, agar dana desa dapat dikelola dengan baik dan benar serta tepat sasaran, oleh sebab itu maka masing-masing desa harus di tingkatkan di aspek pengawasannya, tidak hanya dalam pelaksanaan tapi dimulai dari perencanaannya, sampai dengan pelaporan yang betul- betul harus dikelola dengan baik, mengingat dana desa adalah anggaran yang cukup besar, sehingga harus betul-betul dikelola dengan benar, artinya betul-betul diberdayakan untuk masyarakat.

Melalui pelaksanaan workshop ini kiranya dapat memberikan dampak positif dan manfaat yang besar bagi peningkatan sumberdaya manusia dan kualitas penyelenggaraan tata keuangan di desa.

untuk itu, kepada seluruh perangkat desa mari kita manfaatkan workshop ini dengan semaksimal mungkin, sebagai pemantapan kinerja kepala desa dan perangkat desa di kabupaten parigi moutong yang difasilitasi oleh badan pengawasan keuangan dan pembangunan (bpkp) perwakilan provinsi Sulteng, dengan harapan kegiatan ini dapat memberikan tambahan wawasan dan pemahaman kepada pemerintah desa dalam melakukan pengelolaan keuangan dan pembangunan desa.

Sebelum menutup sambutannya beliau menyampaikan beberapa hal sebagai berikut:

1. merujuk kepada surat pemberdayaan masyarakat edaran bnn deputi nomor: se/51/vii/de/pm.01/2024/bnn, tentang pengukuran kerawanan narkoba di wilayah kerja bnn provinsi, sehubungan dengan itu diharapkan kepada masyarakat, desa/lurah dan aparat penegak hukum untuk mengisi link kuesioner pengukuran kawasan rawa. YUN

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *